Sabtu, 28 September 2013

PENGERTIAN KEBAKARAN, ALAT UNTUK MENCEGAH KEBAKARAN DAN PENYEBAB KEBAKARAN



Pengertian kebakaran

Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kitakehendaki, merugikan pada umumnya sukar dikendalikan (Perda DKI, 1992).Klasifikasi kebakaranYang dimaksud dengan klasifikasi kebakaran adalah penggolongan atau pembagian ataskebakaran berdasarkan pada jenis benda / ahan yang terbakar. Dengan adanya klasifikasikebakaran tersebut diaharapkan akan lebih mudah atau le bih cepat dan lebih tepatmengadakan pemilihan media pemadaman yang akan digunakan untuk melaksanakanpemadaman (Perda DKI, 1992).Menurut Perda DKI (1992) kalsifikasi kebakaran sesuai dengan bahan bakar yang terbakardan bahan pemadaman untuk masing-masing kelas yaitu :a.

Kelas A
Temasuk dalam kelas ini adalhan kebakaran pada bahan yang mudah terbakar biasa,misalnya : kertas, kayu, maupun plastic. Cara mengatasinya yaitu bisa denganmenggunakan air untuk menurunkan suhunya sampai di bawah titik penyulutan,serbuk kering untuk mematikan proses pembakaran atau menggunakan halogen untuk memutuskan reaksi berantai kebakaran.b.

Kelas B
Kebakaran pada kelas ini adalah yang melibatkan bahan cairan
combustible
dengancairan
 flammable,
seperti bensin, minyak tanah, dan bahan serupa lainnya. Caramengatasinya dengan bahan
 foam

Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik yang bertegangan untuk mengatasinya yaitudengan menggunakan bahan pemadaman kebakaran non kondusif agar terhindar darisengatan listrik.d.

Kelas D
Kebakaran pada bahn logam yang mudah terbakar seperti titanium, alumunium,magnesium, dan kalium. Cara mengatasinya yaitu powder khusus kelas ini.


2.alat untuk mencegah kebakaran
Jenis dan Macam Alat Pemadam KebakaranBerdasarkan bahan yang terbakar maka api dapat dibedakan menjadibeberapa jenis antara lain :
  1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat
  2. Api kelas B, yang terbakar bahan cair/gas
  3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan arus listrik
  4. Api kelas D, bahan yang terbakar logamKlasifikasi jenis kebakaran terbuit diatas terbentuk sesudah tahun 1970,sebelumnya hanya kelas A, B, C.

3.penyebab kebakaran
1. Bahan yang mudah terbakar- Barang padat, cair atau gas ( kayu, kertas, textil, bensin, minyak,acetelin dll),
2. Panas ( Suhu )- Pada lingkungannya memiliki suhu yang demikian tingginya,(sumber panas dari Sinar Matahari, Listrik (kortsluiting, panas energimekanik (gesekan), Reaksi Kimia, Kompresi Udara)
3. Oksigen ( O2 )- Adanya Zat Asam ( O2 ) yang cukup.Kandungan (kadar) O2ditentukan dengan persentasi (%), makin besar kadar oksigenmaka api akan menyala makin hebat, sedangkan pada kadaroksigen kurang dari 12 % tidak akan terjadi pembakaran api. Dalamkeadaan normal kadar oksigen diudara bebas berkisar 21 %, makaudara memiliki keaktifan pembakaran yang cukup.
Dari ketiga faktor tersebut saling mengikat dengan kondisi yang cukuptersedia. Ketiga faktor tersebut digambarkan dalam bentuk hubungansegitiga kebakaran sebagai berikut :
Perlu diperhatikan apabila salah satu dari sisi dari segita tersebut diatastidak ada, maka tidak mungkin terjadi kebakaran. Jadi setiap kebakaranyang terjadi dapat dipadamkan dengan tiga cara yaitu :
a. Dengan menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran,
b. Menghilangkan zat asam
c. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar
Jenis dan Macam Alat Pemadam Kebakaran Berdasarkan bahan yang terbakar maka api dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain :
1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat
2. Api kelas B, yang terbakar bahan cair/gas
3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan arus listrik
4. Api kelas D, bahan yang terbakar logamKlasifikasi jenis kebakaran terbuit diatas terbentuk sesudah tahun 1970,sebelumnya hanya kelas A, B, C.
Cara Pemadaman KebakaranTerdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi/memadamkan kebakaran :
* Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkanatau menjauhkan bahan / benda-benda yang dapat terbakar
* Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran denganmenurunkan panas atau suhu. Bahan airlah yang paling dominandigunakan dalam menurunkan panas dengan jalanmenyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.
* Cara Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakarandengan mengurangi kadar / prosentase O2 pada benda-bendayang terbakar.
* Bahan Pemadam KebakaranBahan peadam kebakaran yang banyak dijumpai dan dipakaipada saat ini antara lain :
1. Bahan pemadam Air
2. Bahan pemadam Busa (Foam)
3. Bahan pemadam Gas CO2
4. Bahan pemadam powder kering (Dry chemical)

5. Bahan pemadam Gas Halon (BCF)
Bahan pemadam Air- Bahan pemadam air mudah didapat, harga murah, dapat digunakandalam jumlah yang tak terbatas bahkan tidak perlu beli/gratis.
- Air disamping menurunkan panas/suhu (mendinginkan) dapat pula menah an/menolak dan mengusir masuknya oksigen apabila dikabutkan.
- Pada saat ini bahan pemadam kebakaran air banyak digunakandengan sistim/bentuk kabut (Fog), karena mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pancaran air antara lain :
* a. Mempunyai kemampuan menyerap panas (pendingainan ) lebihbesar. 1 liter air yang dipancarkan dapat menyerap panas 30 kcal,sedangkan bila dikabutkan 1 liter air dapat menjadi uap sebanyak1.600 lt dan akan menyerap panas sampai 300 kcal.
* b. Peyemprotan nozzel lebih mudah dikendalikan, dengan mengaturnozzel pancaran dapat dikendalikan bahkan sistim kabut (fog)
* c. Menghasilkanudara segar
* d. Dapat digunakan pada kebakaran minyak (Zat cair)
Keuntungan dan kerugian bahan air :
Keuntungan:
1. sebagai media pendingin yang baik
2. mudah didapat dan besar jumlahnya
3. biaya eksploitasi rendah
Kerugian :
1. menghantar listrik
2. dikapal dapat mengganggu keseimbangan(stabilitas)
3. dapat merusak barang-barang berharga tertentuseperti alat-alat elektronik
4. menambah panas apabila terkena karbit kopramentah, atau bahan-bahan kimia tertentu
* Bahan pemadam Busa (Foam)- Bahan pemadam busa efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B(minyak, solar dan cairnya), untuk memadamkan kebakaran bendapadat (Kelas A) kurang baik , Seperti diketahui bahwa pemadam kebakaran dengan bahan busaadalah dengan cara isolasi yaitu mencegah masuknya udara dalamproses kebakaran (api), dengan menutup/menyelimuti permukaanbenda yang terbakar sehingga api tidak mengalir.
Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa yaitu :a. Busa kimia ( Chemis )b. Busa mekanis- Busa kurang sesuai untuk disemprotkan pada permukaan cairan yangmudah bercampur dengan air (Alkohol, spirtus) karena busa mudahlarut dalam air
* Bahan pemadam Gas CO2- Bahan pemadam kebakaran CO2 atau karbon dioksida berupagasdan dapat digunakan untuk memadamkan segala jenis kebakaranterutama kelas C. Dengan menghembuskan gas CO2 akan dapatmengusir dan mengurangi prosentase oksigen (O2) yang ada diudarasampai 12 % – 15 %- Gas CO2 ini lebih berat dari pada udara dan seperti gas-gas lain tidakmenghantar listrik, tidak berbau dan tidak meninggalkan bekas/bersih.
* Bahan pemadaman Tepung (powder) kimia kering (drychemical)- Dry chemical dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran,- Tidak berbahaya bagi manusia / binatang karena tidak beracun,
* Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam kebakaranyang berfungsi ganda (multi purpose extinguisher)
1. Tidak menghantar listrik,- Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat mengikatgas-gas lain yang membahayakan,
2. Dapat menurunkan suhu,- Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat,
Cara penggunaanya dry chemical hampir sama dengan gas CO2 yaitusebagai berikut :
1. Pertama harus diperhatikan adanya/arah angin, jika angin bertiupterlalu kuat maka penggunaa dry chemical ini tidak efisien,
2. Arahkan pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapatterbentuk semacam awan/asap untuk menutup nyala api tersebut. Untuk lebih jelasnya bagimana tindakan dan technik pemadaman yg benar mengunakan alat jenis pemadamnan yg berbeda lihat video bawah .semoga bermanfaat salam ridwan garcia

Peleburan Logam



Peleburan Logam
Peleburan logam adalah proses mecairkan logam pada temperatur tertentu dengan menggunakan energi panas yang di hasilkan oleh tungku. Tungku adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk melelehkan logam untuk pembuatan bagian mesin (casting) atau untuk memanaskan bahan serta mengubah bentuknya (misalnya rolling/penggulungan, penempaan) atau merubah sifat-sifatnya (perlakuan panas). Tungku yang paling banyak digunakan dalam pengecoran logam antara lain ada lima jenis yaitu; Tungku jenis kupola, tungku pengapian langsung, tungku krusibel, tungku busur listrik, dan tungku induksi.
Syarat – syarat yang di minta dari peleburan logam :
a.    Sebelum melakukan proses kerja yang pertama harus di perhatikan yaitu K3 (kesehatan dan keselamatan kerja).
b.  Membaca buku panduan, apa yang harus di perhatikan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Material pembentuk Tungku
c.  Memeriksa bagian bagian lokasi kerja, alat dan bahan yang di gunakan sebelum kerja.

1.                 Batu tahan api
Batu tahan api yang umum digunakan untuk dapur peleburan jenis crucible adalah batu tahan api yang memiliki sifat-sifat.
a.    Tidak melebur pada suhu yang relatif tinggi


b.    Sanggup menahan lanjutan panas yang tiba-tiba ketika terjadi pembebanan suhu
Bahan tahan api diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu golongan basa, asam, dan netral. Pemilihin ini tergantung pada jenis dapur apa yang akan digunakan.

Adapun bahan-bahan dari batu tahan api ini adalah
a.   bahan tahan api jenis asam
biasanya terdiri dari pasir silika dan tanah liat tahan api (fire clay). Silika adalah bentuk murni melebur pada suhu 1710°C. bahan tahan api ini terdiri dari hidrat alumunia silika (Al2O3, 2SiO2, 2H2O).
b.   bahan tahan api jenis basa
biasanya terdiri dari magnesia, clionie magnesia, dan dolomite magnesia. Bahan ini mempunyai titki lebur tinggi dan baik untuk mencegah korosi, bahan-bahan ini terdiri dari 20-30% MgO dan 70-80% Cliromite dolomite yang terdiri dari kalsium karbonat dan magnesia (CaCO3, MgCO3), Dolomite stabil yang terdiri dari CaCO3, SiO3, dan MgO adalah batu tahan api yang lebih baik dari pada dolomite biasa sehingga lebih tidak mudah retak.

Batu bata silika merupakan suatu refraktori yang mengandung paling sedikit 93 % SiO2. Bahan bakunya merupakan batu yang berkualitas. Batu bata silika berbagai kelas memiliki penggunaan yang luas dalam tungku pelelehan besi dan baja dan industri kaca. Sebagai tambahan terhadap refraktori jenis multi dengan titik fusi yang tinggi, sifat penting lainnya adalah ketahanannya yang tinggi terhadap kejutan panas (spalling) dan kerefraktoriannya. Sifat batu bata silika yang terkemuka adalah bahwa bahan ini tidak melunak pada beban tinggi sampai titik fusi terdekati. Sifat ini sangat berlawanan dengan beberapa refraktori lainnya, contohnya bahan silikat alumina, yang mulai berfusi dan retak pada suhu jauh lebih rendah dari suhu fusinya. Keuntungan lainnya adalah tahanan flux dan stag, stabilitas volum dan tahanan spalling tinggi.
2.         Semen tahan api
Semen merupakan salah satu bahan perekat yang jika dicampur dengan air mampu mengikat bahan-bahan padat seperti pasir dan batu menjadi suatu kesatuan kompak. Sifat pengikatan semen ditentukan oleh susunan kimia yang dikandungnya. Adapun bahan utama yang dikandung semen adalah kapur (CaO), silikat (SiO2), alumunia (Al2O3), ferro oksida (Fe2O3), magnesit (MgO), serta oksida lain dalam jumlah kecil. Bahan pengikat berfungi untuk mengikat batu bata tahan api, serta untuk menutup celah yang terjadi dari penyusunan batu bata. Bahan pengikat yang dipakai ini adalah semen tahan api yang juga dapat menambah ketahanan bahan tahan api terhadap suhu tinggi.
Refraktori semen tahan api, seperti batu bata tahan api, semen tahan api silica dan refraktori tanah liat alumunium dengan kandungan silika (SiO2) yang bervariasi sampai mencapai 78% dan kandungan Al2O3 sampai mencapai 44%. Tabel 2.1 memperlihatkan bahwa titik leleh (PCE) batu bata tahan api berkurang dengan meningkatnya bahan pencemar dan menurunkan Al2O3. Bahan ini seringkali digunakan dalam tungku, kiln dan kompor sebab bahan tersebut tersedia banyak dan relatif tidak.



Dampak yang ditimbulkan pada pengecoran, bila peleburan logam tidak ditangani dengan baik :
a. Sifat fisis, mekanik, dan sifat lain tidak sesuai dengan standar yang kita inginkan sehingga hasil coran tidak sempurna.
b.  Sifat mampu bentuk dari hasil coran tidak memenuhi standar.
c.  Benda coran yang di hasilkan bisa rusak.
 Kesimpulan dari peleburan logam :
a. Peleburan logam adalah proses mecairkan logam pada temperatur tertentu dengan menggunakan energi panas yang di hasilkan oleh tungku
b. Fungsi Peleburan logam dalam pengecoran adalah proses mecairkan logam untuk di buat benda coran dengan menggunakan tungku dimana tungku yang di gunakan menghasilkan energi panas. Dalam pengecoran, peleburan logam adalah tahap yang sangat berbahaya dan membutuhkan keterampilan dalam melakukan proses ini. Sehingga pada saat peleburan logam kita harus sangat memperhatikan keselamatan kerja yaitu penggunaan safety.
c. Material yang digunakan dalam pembuatan tungku adalah batu tahan api, semen tahan api, hidarsi semen.
d. Dampak yang di timbulkan pada pengecoran apabila peleburan logam tidak berhasil adalah kerugian dari semua pihak, mulai dari waktu, uang, logam yang akan di cairkan, dan lain lain
e. Teknik peleburan sangat berhubungan dengan pengetahuan logam, didalamnya memuat berbagai sifat pencampuran bahan paduan serta derajat pemanasan yang diperlukan untuk jenis logam yang diperlukan. Dalam pembahasan ini memuat berbagai dapur lebur yang umum dan dapat digunakan dalam proses pengecoran.


Tehnologi kami adalah:
- Perpaduan tehnologi inovatif Barat dan Timur yang ramah lingkungan, murah, effisien yang sudah teruji yang kami coba terapkan dalam lingkungan khusus daerah di Indonesia. Semua dari WASTE (sisa-2 logam) sampai bahan bakar inovatif, murah seperti Sisa Minyak Goreng, Olie Bekas, Briket Waste lainnya demi mencapai tingkat biaya operasional yang paling minimal yang bisa disesuaikan dengan sumber bahan bakar daerah.
- Bahan dasar peleburan adalah semua jenis sisa logam ( waste steel) seperti Besi (Fe), Aluminium (Al), Tembaga (cr-copper) dll dan berbahan bakar waste pula. Atau ORE bahan tambang di daerah.
-

Jumat, 06 September 2013

MACAM-MACAM KONVERSI ENERGI



KONVERSI ENERGI Adalah perubahan energi satu ke bentuk energi lain.

MACAM-MACAM KONVERSI ENERGI:

energi otot
Energi angin
Energi air
Energi listrik
Energi pembakaran bahan bakar.

Energi alam/matahari menjadikan tanaman dapat hidup, dan tanaman menjadikan otot pada manusia maupun hewan. Dengan otot, manusia maupun hewan dapat melakukan kerja. Dalam hal ini terjadi konversi energi otot menjadi energi mekanik atau energi gerak.

Macam-macam perpindahan energi:
1. Perpindahan energi secara konvektif.
adalah perpindahan energi terjadi jika massa masuk pada suatu sistem ,bersamaan keluar atau masuknya massa.

2. Perpindahan energi dalam bentuk kerja.
adalah, Perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan gaya.

3. Perpindahan energi dalam bentuk panas
adalah, perpindahan energi karena adanya perbedaan temperatur. Bila ada perbedaan temperatur, maka akan terjadi perpindahan energidari daerah temperatur tinggi ke daerah temperatur rendah.