Rabu, 28 Oktober 2015

cara melepas dan memasang serta memeriksa cylinder head

TUGAS

“pelepasan, pemeriksaan dan pemasangan cylinder head”
D
I
S
U
S
U
N

OLEh

sukri  SAPUTRA

KELAS  XIi  TAB  2

SMK N  1  MINAS




Pelepasan, Pemeriksaan dan pemasangan Kepala silinder (clinder head)
Kepala silinder (clinder head) ditempatkan dibagian atas blok silinder. Pada bagian bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala silinder harus tahan terhadap temperature dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja. Oleh sebab itu umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang.
Akhir-akhir ini banyak mesin yang kepala silindernya dibuat dari paduan aluminium. Kepala silinder yang terbuat dari aluminium memiliki kemampuan pendingin lebih besar dibanding dengan yang terbuat dari besi tuang. Pada kepala silinder juga dilengkapi dengan mantel pendingin yang dialiri air pendingin yang dating dari blok silinder untuk mendinginkan katup-katup dan busi.

Pelepasan
a) Lepaskan semua saluran air pendingin dari radiator,
b) Lepaskan semua komponen seperrti seperti valve case, rocker arm, push rod (untuk cylinder head dengan konstruksi OHV),
c) Lepaskan semua baut pengikat cylinder head dari baut sisi paling luar menuju baut sisi paling dalam,
d) Lepaskan katup dari dudukan katup menggunakan special service tool.
Lakukan pembersihan kerak pada ruang bakar dan semua komponen mekanisme katup sebelum melakukan pemeriksaan agar hasil pemeriksaan lebih presisi.

Pemeriksaan
a) Kerataan intake manifold,
b) Periksa kerataan permukaan cylinder head ,
c) Periksa kebengkokan katup,
d) Periksa kerataan permukaan katup.

Pemasangan
a) Bila permukaan tidak rata lakukan perataan permukaan dengan menyesuaikan batas yang tersedia pada bagian sisi cylinder head,
b) Lakukan pemasangan sesuai dengan arah kebalikan pembongkaran.


Pemeriksaan, Pelepasan dan Pemasangan Fuel injection pump


TUGAS

“pelepasan, pemeriksaan dan pemasangan fuel injection pump”

D
I
S
U
S
U
N

OLEh

sukri  SAPUTRA

KELAS  XIi  TAB  2


SMK N  1  MINAS




1.       Fungsi Pompa Injeksi Bahan Bakar
Pompa injeksi bahan bakar (Fuel Injection Pump) berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke
ruang bakar melalui nozzle dengan tekanan tinggi (max 300 kg/cm2). Bahan bakar yang diinjeksikan dengan tekanan tinggi tersebut akan membentuk kabut dengan partikel-partikel bahan bakar yang sangat halus sehingga mudah bercampur dengan udara.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgKtYhRz65wAA7DYBn35BFpX6kJJrWxixqCsHl198IUCC9nNIdQsqhI0SuFWrQahRtqa-oTbnCK7JQx04Y7Cr3fNUlIqTn6ZtWSR9AQNdmG29Zrx6hKm1eXkIDE3bFSqu11ChAiYwPo40/s320/FIP.jpg

• Lokasi Pompa Injeksi Bahan Bakar
Pompa injeksi bahan bakar (Fueli njection pump) pada diesel engine dengan susunan silinder tipe in-line biasanya terletak di bagian kiri atau kanan dari engine. Sedangkan pada V-engine biasanya diletakkan di tengah. Ada juga V- engine yang menggunakan dua buah pompa injeksi yang masing-masing diletakkan di bagian kanan dan kiri engine.

Pompa bahan bakar yang umum digunakan pada diesel engine putaran tinggi untuk
automobile dan mesin-mesin konstruksi adalah tipe jerk pump system. Jerk berarti bergerak ke
atas. Hal ini dikarenakan pompa ini menggunakan plunger yang bergerak ke atas pada saat
memompa bahan bakar ke ruang bakar engine.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRBe2J3HCWKHwlORPCFVjkrsh9rOn3iNsEJnfAtQIbOnEzE10B6zsxLBj1YIWon8X8wd0LLU-Y_Q8jXXakpvnn9w6KLvBTTQ9yhCqEJ_8o_qvYzMlSNbaFTFCHIkfV4QhJWNPFvKGJWmc/s1600/jenis+fip.jpg

Pompa injeksi bahan bakar tipe central diklasifikasikan ke dalam empat tipe, yaitu: tipe in-line,
distributor, V, dan parallel. Tipe in-line digunakan pada diesel engine kelas menegah dan besar, dimana plunger-nya disusun segaris dengan jumlah sesuai dengan banyaknya silinder. Tipe ditributor kadang digunakan pada diesel engine ukuran kecil, dimana pada tipe ini, bahan bakar disuplai oleh satu buah plunger yang melayani semua silinder. Pada tipe V, plunger-nya disusun dengan bentuk V.

Pada tipe parallel, dua buah in-line pump disusun secara parallel. Pompa injeksi bahan bakar tipe separate diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu: tipe single dan tipe unit injector. Pada tipe single, camshaft-nya digunakan untuk memompa bahan bakar. Sedangkan pada tipe unit injector, antara injection pump dan injection nozzle-nya dijadikan satu.
2.       Pemeriksaan/penyetelan    :
Saat menginjeksian bahan bakar merupakan salah satu faktor penting dalam mesin diesel. Kesalahan penyetelan dapat mengakibatkan efisiensi pembakaran berkurang dan konsumsi bahan bakar akan meningkat seiring dengan meningkatnya asap gas buang.
       Saat menginjeksian ini bisa berubah apabila pompa injeksi selesai diganti dan keausan pada roda gigi atau timing belt. Pemeriksaan timing injeksi bisa dilakukan dengan dua cara, sebagai berikut :
a)      Pemeriksaan statis, pada saat pemasangan pompa injeksi, lakukan kegiatan berikut ini.
·         Tempatkan pompa injeksi yang baru pada mesin. Pastikan tanda pada pompa lurus dengan tanda pada mesin.
·         Keluarkan udara dalam sistem bahan bakar.
·         Lepaskan pipa injeksi silinder nomor 1, lalu pasang pipa pemeriksaaan (inspection pipe) pada penahan delivery valve nomor 1.
·         Putar mesin secara manual sehingga bahan bakar keluar dari pipa pemeriksaan
·         Bersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa pemeriksaan (A) sehhingga permukaan bahan bakar rata dengan tepi pipa (B)
·         Putar poros engkol pelan-pelan sehingga permukaan bahan bakar pada pipa pemeriksaan mulai menonjol keluar. Pada saat ini, jika tanda timing pada puley tepat padda tanda timing berarti penyelesaian sudah tepat
·         Jika belum tepat, majukan atau mundurkan saat injeksi dengan cara pompa injeksi dimiringkan ke arah mendekati atau menjauhi mesin.
b)      Pemeriksaan dinamik,  pada saat mesin hidup, digunakan strobo light atau timing light. Kemudian lakukan kegiatan berikut ini
·         Hidupkan mesin, jaga putaran idling mesin sesuai dengan spesifikasi.
·         Hidupkan timing light, dan arahkan chayanya ke arah tanda timing di puley atau di roda gila.
·         Apabila tanda timing di puley tepat dengan tanda di mesin berarti timing injeksi sudah benar.
·         Apabila tanda timing tidak tepat maka harus merubah posisi pompa injeksi hingga tanda timing tepat.



3.       Pelepasan Fuel  Injection Pump
·         Lepaskan semua hose yang tersambung dengan Fuel injection pump
·         Lepaskan semua Line dan return Line yang tersambung
·         Lepaskan semua baut-baut pengikat
·         Setelah semua baut terlepas, lalu lepaskan Fuel injection pump


4.       Pemasangan Fuel injection pump
·         Putaran crank shaft searah putaran engine (biasanya searah jarum jam / CW ) sampai piston 1 posisi TDC compressi. Perhatikan tanda Top 1.6 ( tanda ini dapat dilihat pada pulley ) lalu tepatkan dengan pointer ( penunjuk )
·          Putar kembali crank shaft berlawanan putaran engine hingga tanda IJ tepat dengan pointer ( tanda IJ adalah tanda pada saat injection fuel).
·          Luruskan tanda yang ada di flange penggerak FIP (Assoseries gear) dengan flange FIP- nya
·          lepaskan fuel injection pipe silinder No. 1.  Buka delivery valve holder, ambil spring delivery valve dan delivery valve kemudian pasang kembali delivery valve holder.
·          Kemudian pompakan fuel dengan mengoperasikan hand pump sampai fuel yang keluar dari plunger satu berhenti, pada waktu yang sama dimana saat memompakan juga dilakukan memutar flange FIP atau body RID perlahan-lahan .
·         Apabila suplai fuel sudah berhenti keluar pada plungger satu, berarti mulai saat injection.

·          Kencangkan baut-baut pengikat ( sesuai standar torquenya ), dan pasang kembali delievery valve dan spring delievery valve

Rabu, 14 Oktober 2015

MAKALAH MENGENAI LIPID

TUGAS  KIMIA

makalah  mengenai  lipid

D
I
S
U
S
U
N

OLEh

SUKRI  SAPUTRA

KELAS  Xii  TAB  2

SMK N   MINAS

Tahun pelajaran   :      2015 - 2016





BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
            Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia, dan sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, karena sifat kimia dan biologinya berbeda-beda. Walaupun demikian para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah:
  1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya ester, aseton, kloroform, benzena, yang sering disebut “pelarut lemak”.
  2. Ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya.
  3. Mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup.
            Jadi berdasarkan pada sifat fisika, lipid dapat diperoleh dari hewan dan tumbuhandengan cara ekstraksi menggunakan alkohol panas, eter atau pelarut lemak lainnya. Jaringan bawah kulit disekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid.
2. Tujuan
            Untuk mengetahui pengertian lipid dan pengggolongannya berdasarkan struktur dan karekteristik non polar, berdasarkan hasil hidrolisisnya, berdasarkan gugus polar dan non polarnya serta struktur kimianya. Termasuk didalamnya mengetahui sifat dan fungsi dari lipid tersebut.
3. Rumusan Masalah
ü  Apa yang dimaksud dengan lipid ?
ü  Apa saja fungsi lipid ?
ü  Apa saja sifat lipid ?
ü  Apa saja penggolongan lipid ?




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lipid
            Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut didalam air, namun dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar, seperti kloroform, atau eter.
Istilah lipid kadang-kadang diartikan sama dengan lemak, dan yang dikenal sebagai bahan makanan adalah mentega, minyak tumbuhan, minyak daging sapi, kulit ayam, lemak yang terdapat dalam susu, kuning telur, daging, kacang-kacangan dan lain-lain.
2.2 Fungsi Lipid
            Secara umum dapat dikatakan bahwa lipid bagi manusia berfungsi sebagai :
  1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
  2.  Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion, dan molekul air, keluar dan masuk sel.
  3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid hormon serta kelenjar empedu.
  4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E, K yang berguna untuk proses biologis.
  5. Sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
Fungsi lipid secara medis :
  • Komponen membran sel
  • Pelindung dinding sel
  • Penyekat panas / insulator
  • Sumber simpanan energi
  • Pelarut vitamin ADEK
  • Komponen hormon

2.3 Sifat Lipid
  1. Tidak larut didalm air
  2. Larut didalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton, kloroform, dan karbontetraklorida.
  3. Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang juga mengandung nitrogen dan fosfor.
  4. Bila terhidrolisis akan menghasilkan asam lemak.
  5. Berperan dalm metabolisme tumbuhan dan hewan.

2.4 Penggolongan Lipid
Lipid berdasarkan struktur dan karakteristik non polar :
  • Lemak (fat)
  • Lilin
  • Fosfolipid
  • Lipoprotein
  • Glikolipid
  • Spingolipid
  • Vitamin
  • Eikosanoat
  • Steroid
Lipid berdasarkan hasil hidrolisinya:
  • Lipid sederhana adalah yaitu ester asam lemak dengan berbagi alkohol, misalnya: minyak dan lemak.
  • Lipid majemuk atau kompleks adalah ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, misalnya: fosfolipid dan glikolipid
  • Derivat lipid adalah senyawa yang dihasilkan oleh nproses hidrolisis lipid, misalnya: sterol (kolesterol dan fitosterol)
Lipid berdasarkan gugus polar dan non polar:
  • Lipid non polar ( lipid netral ) adalah lipid yang mengandung gugus non polar, contoh: kelompok lemak (fat)
Berfungsi: berperan dalm metabolisme sebagi cadangan energi.
  • Lipd yang mengandung gugus polar dan non polar, contoh: fosfolipid
Berfungsi : berperan dalm membran sel dan organel untuk melindungi isi sel dan organel sel untuk melindungi isi sel dan organel sel dari lingkungan luar sel.
Lipid berdasarkan struktur kimianya:
Ãœ.  Triasilgliserol
Ãœ.  Fosfogliserol

Ãœ.  Fosfatidiletanoalamin
Ãœ.  Fosfatidilserin
Ãœ.  Fosfatidilinositol
Ãœ.  Kardiolipin
Ãœ.  Spingolipida
Ãœ.  Spingomielin
Ãœ.  Serebrosida
Ãœ.  Gangliosida
Ãœ.  Sterol dan ester asam lemaknya

2.4.1 Asam Lemak adalah Komponen Unit Pembangun Hampir Semua Lipid
Asam lemak merupakan komponen unit pembangun yang khas pada kebanyakan lipid. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang, yang menyebabkan kebanyakan lipid tidak larut didalam air dan tampak berminyak atau berlemak. Asam lemak tidak terdapat secara bebas atau berbentuk tunggal di dalam sel atau jaringan, tetapi terdapat dalm bentuk yang terikat secara kovalen pada berbagai kelas lipid yang berbeda,asam lemak dapt dibebaskan dari ikatan ini oleh hidrolisis kimia atau enzimatik.
Hampir semua asam lemak di alam memiliki jumlah atom karbon yang genap, asam-asam lemak dengan jumlah 16 dan 18 karbon adalah yang paling dominan. Ekor hidrokarbon yang panjang mungkin jenuh sepenuhnya, yaitu hanya mengandung ikatan tunggal, atau bagian ini mungkin bersifat tidak jenuh, dengan satu ikatan ganda. Pada kebanyakan asam lemak tidak jenuh,terdapat iktan ganda.
Ikatan ganda hampir semua asam lemak tidak jenuh yang ada di alam berada dalam konfigurasi cis, yang menghasilkan suatu lekukan kaku pada rantai alifatik. Asam lemak jenuh dari C12 sampai C24 bersifat padat, mempunyai konsistensi lilin. Asam lemak tak jenuh sebaliknya, bersifat cairan berminyak pada suhu tubuh.
Asam lemak yang umumnya dijumpai bersifat tidak larut di dalm air, tetapi dapat terdispersi menjadi misel didalam NaOH atau KOH encer yang mengubah asam lemak menjadi sabun, nama yang diberikan bagi garam asam lemak. Sabun terutama adalah suatu campuran garam potasium asam lemak. Sabun  K+ atau Na+ bersifat ampifatik mengionnya gugus karboksil menyusun bagian kepala yang bersifat polar dan bagian rantai hidrokarbonnya merupakan ujung nonpolar. Sabun K+ dan Na+ mempunyai sifat mengemulsikan senyawa berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalm air. Ekor sabun yang bersifat hidrofobik memanjang ke dalm tetes lemak, sedangkan kepala molekul sabun yang bersifat polar menghadap ke air. Jadi, sabun memberikan mantel hidrofilik mengelilingi tetes lemak, untuk membentuk dispersi atau emulsi yang halus.
Asam lemak terbagi menjadi 2, yaitu :
  • Asam lemak jenuh ( Saturated ) : tidak membentuk ikatan rangkap karbon-karbon pada hidrokarbon. Lemak jenuh kebanyakan tidak baik bagi kesehatan.
 Memilki ciri-ciri sebagai berikut :
ü  Tidak memiliki ikatan rangkat karbon 
ü  Tidak dapat mengalami proses penambahan atom hidrogen (hidrogenasi)
ü  Notasi pada asam lemak jenuh misalkan asam palmitat ( 16 : 0)
Menyatakan asam tersebut memilki 16 karbon dan tidak ada ikatan rangkap karbon-karbon.
  • Asam lemak tak jenuh ( Unsaturated ) : membentuk ikatan rangkap karbon-karbon pada hidrokarbon. Lemak tak jenuh lebih disukai, dikatakan lebih aman. Lemak ini tidak menimbulkan penyakit, bahkan dapat dipergunakan untuk diet contoh bersumber dari buah-buahan. Notasi asam lemak tidak jenuh misalnya oleat ( 18:1 ) menyatakan asam tersebut memiliki 18 atom karbon dan 1 ikatan rangkap karbon.
Berdasarkan jumlah ikatan rangkap karbon-karbon dapat dibagi 2 :
  1. Asam lemak  monoenoat (Monounsaturated fatty acid atau MUFA) memiliki 1 ikatan rangkap karbon-karbon.
  2. Asam lemak polienoat (Polyunsaturated fatty acid atau PUFA) memiliki ikatan karbon lebih dari 1.

2.4.2 Triasilgliserol
  • Triasilgliserol adalah ester asam lemak dari gliserol
Triasilgliserol adalah ester dari alkohol gliserol dengan tiga molekul asam lemak. Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai pada membran. Triasilgliserol adalah molekul hidrofobik nonpolar, karena molekul ini tidak mengandung muatan listrik atau gugus fungsional dengan polaritas tinggi. Triasilgliserol yang terdapat di alam bersifat tidak larut didalam air, namun mudah larut dalam pelarut non polar, seperti kloroform, benzena atau eter yang sering digunakan untuk ekstraksi lemak dari jaringan.
Senyawa yang mengandung satu jenis asam lemak pada ketiga posisi disebut triasilgliserol sederhana, contohnya asam stearat, asam palmitat, dan asam oleat. Triasilgliserol yang mengandung dua atau lebih asam lemak yang berbeda di sebut triasilgliserol campuran, contohnya kebanyakan lemak alami, seperti minyak olive, mentega dan lemak makanan lainnya merupakan campuran dari triasilgliserol sederhana dan campuran yang mengandung berbagai jenis sam lemak yang berbeda dalam panjang rantai dan derajat kejenuhan.
  • Triasilgliserol adalah  Lipida Penyimpan
Triasilgliserol terutama berfungsi sebagai lemak penyimpan. Pada hampir semua hewan dan tumbuhan, triasilgliserol terdapat sebagi tetes minyak mikroskopi, terdispersi dan teremulsi di dalam sitosol dengan halus. Pada adiposit atau sel lemak, yaitu hewan sel khusus pada jaringan pengikat hewan, sejumlah triasilgliserol disimpan sebagi tetes lemak, yang hampir mengisi seluruh volume sel.
Pada beberapa hewan, triasilgliserol yang tersimpan di bawah kulit mempunyai fungsi ganda, keduanya adalah sebagai depot penyimpan energi yang penting dan sebagai insulasi terhadap suhu yang amat rendah. Misalnya anjing laut, burung pinguin yang berdarah panas lainnya, terisi penuh dengan triasilgliserol.
Triasilgliserol yang banyak mengandung mengandung asam lemak jenuh, berbentuk padat pada suhu ruang serta memiliki titik cair yang tinggi di sebut “lemak”. Sedangkan triasilgliserol yang banyak mengandung asam lemak tidak jenuh, berbentuk cair pada suhu ruang serta memilki titik cair yang rendah disebut “minyak”.
Minyak atau lemak yang berasal dari hewan disebut minyak/lemak hewani contohnya lemak yang terdapat pada jaringan adipose dan sumsum tulang. Sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut minyak/lemak nabati contohnya lemak yang terdapat pada buah-buahan, kacang-kacangan.

1.      Lilin adalah Ester Asam Lemak dengan Alkohol Berantai panjang
Lilin adalah ester asam lemak berantai panjang yang jenuh dan tidak jenuh (mempunyai dari 14 sampai sebanyak 36 atom karbon ) dengan alkohol berantai panjang  (mempunyai atom karbon dari 16 sampai 22). Pada vertebrata, lilin disekresi oleh kelenjar kulit sebagai kulit pelindung untuk membuat kulit bersifat fleksibel, berminyak, dan tidak tembus air. Rambut, wol dan bulu juga dilapisi oleh sekresi berlilin. Burung, terutama unggas yang berenang di air, mengeluarkan lilin dari kelenjar penghiasnya, membuat bulu unggas bersifat tidak lekat dengan air. Daun berbagai tumbuhan dilapisi oleh lapisan lilin pelindung. Penampakan berkilat pada daun-daun trofik, misalnya daun “holly” dan redodendron serta daun “ivy” beracun merupakan refleksi lapisan lilinnya.
2.      Fosfolipid adalah Komponen Utama Lipid Membran
Fosfolipid mempunyai satu atau lebih gugus  “kepala” dengan polaritas tinggi, selain ekor hidrokarbonnya. Fosfolipid berfungsi terutama sebagai unsur struktural membran dan tidak pernah  disimpan dalam jumlah banyak. Seperti tersirat di dalam namanya, golongan lipid ini mengandung fosfor dalam bentuk gugus asam fosfat. Fosfat lipid utama yang ditemukan pada membran adalah fosfogliserida yang mengandung dua molekul asam lemak yang berikatan ester dengan gugus hidroksil pertama dan kedua pada gliserol.
Asam lemak yang banyak ditemukan di dalm fosfogliserida memiliki 16 atau 18 atom karbon. Fosfogliserida mengalami hidrolisis jika dipanaskan dengan asam atau basa untuk menghasilkan komponen unit penyusunnya : asam lemak, gliserol, asam fosfat, dan alkohol pada bagian kepala. Senyawa ini dapat juga dihidrolisa secara enzimatik oleh berbagai jenis fosfolipase, yang mengkatalisa ikatan spesifik pada molekul fosfogliserol.
3.      Spingolipid Juga Merupakan Komponen Membran
Spingolipid kelas kedua terbesar dari lipid membran, juga mempunyai kepala yang bersifat polar dan dua ekor nonpolar, tetapi senyawa ini tidak mengandung gliserol. Spingolipid tersusun atas satu molekul alkohol amino berantai panjang spingosin, atau satu diantara turunannya, dan suatu alkohol polar pada bagian kepala.
            Spingosin adalah senyawa induk dari sejumlah alkohol amino berantai panjang yang ditemukan pada berbagai spingolipid. Terdapat tiga subkelas spingolipid : Spingomielin, serebrosida, dan gangliosida.

4.      Steroid adalah Lipida yang Tidak Tersabunkan dengan Fungsi Khusus
Sel juga mengandung lipid yang tidak tersabunkan,yang tidak mengandung asam lemak dan karenannya tidak dapat terbentuk sabun. Steroid adalah molekul kompleks yang larut di dalam lemak dengan empat cincin yang saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol yang merupakan steroid alkohol. Kolestrol adalah sterol utama pada jaringan hewan.
5.      Lipoprotein Menggabungkan Sifat-sifat Lipida dan Protein
Beberapa lipid berikatan dengan protein spesifik membentuk lipoprotein. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa kombinasi tingkat plasma yang tinggi dari lipoprotein berdensitas amat rendah (VLDL = very low density lipoprotein ) dengan tingkat yang rendah dari lipoprotein berdensitas tinggi ( HDL = high density lipoprotein ) merupakan faktor penting penyebab aterosklerosis, pembentukkan deposit tebal dari kolesterol dan senyawa ester turunannya pada permukaan sebelah dalam dari pembuluh darah. Aterosklerosis segara menimbulkan kelumpuhan dan serangan infarksi koroner, yang diakibatkan oleh terganggunya aliran darah melalui pembuluh darah yang tersumbat, pada otak dan jantung secara berturut-turut.
















BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
            Lipida adalah komponen sel yang bersifat berminyak atau berlemak, dan tidak larut didalam air, yang dapat diestrak dengan larut nonpolar. Beberapa lipid berfungsi sebagai komponen struktural membran, yang lain sebagai bentuk penyimpan bahan bakar. Asam lemak, yang merupakan komponen berlemak dari lipid, biasanya memiliki jumlah atom karbon yang genap, yang paling banyak dijumpai memiliki 16 atau 18 atom karbon. Asam lemak dapat bersifat jenuh atau tidak jenuh. Garam sodium atau potasium dari asam lemak disebut sabun. Triasilgliserol mengandung 3 molekul asam lemak yang berikatan ester dengan ketiga gugus hidroksil dari gliserol. Triasilgliserol sederhana mengandung hanya satu jenis asam lemak, triasilgliserol campuran mengandung sedikitnya dua jenis yang berbeda. Triasilgliserol terutama adalah lemak penyimpan.
Lipid polar, yang memiliki kepala bersifat polar dan ekor nonpolar merupakan komponen utama membran . Yang paling banyak adalah fosfogliserida, yang mengandung dua molekul asam lemak yang berkaitan ester dengan kedua gugus hidroksil bebas dari gliserol 3-fosfat dan karbon alkohol yang kedua, yaitu gugus pada bagian kepalanya, berkaitan ester dengan asam fosfat.Fosfogliserida berbeda didalam struktur gugus kepala.Fosfogliserida yang paling banyak dijumpai adalah fosfatidiletanolamin dan fosfatidilkolin. Kepala yang bersifat polar pada fosfogliserida membawa muatan listrik pada pH di sekitar 7.Spingolipid juga merupakn komponen membran mengandung basa spingosin, tetapi tidak mengandung gliserol. Golongan spingomielin memiliki dua rantai hidrokarbon panjang selain komponen assam fosfat dan kolinnya.Salah satu rantai hidrokarbon di b erikan oleh asam lemak, dan yang lain, oleh spingosin yaitu alkohol-amino alifatik yang berantai panjang. Kolesterol suatu senyawa sterol merupakan prekurusor banyak senyawa steroid dan juga merupakan komponen membran plasma yang penting.
Semua lipi polar memiliki kepala yang bersifat polar dan bermuatan listrik,dan ekor hidrokarbon yang bersifat nonpolar, lipid ini secara spontan membentuk misel, lapisan tunggal dan lapisan ganda, yang distabilkan strukturnya oleh interaksi hidrofobik.lapisan ganda lipid polar berfungsi sebagai intistruktural dari membran sel,yang juga mengandung berbagai jenis protein,beberapa (protein ekstrinsik) pada permukaan membran dan yang lain protein intrinsik pada bagian dalam struktur membran. Membran sel memiliki sisi yang berlainan, dan juga mengandung gugus oligosakarida hidrofilik berasal dari molekul glikoprotein dan glikolipida pada permukaan luar membran. Beberapa diantara gugus oligosakarida ini memegang perana penting didalam pengenalan antar sel dan merekatnya sel-sel tersebut, penggolongan jaringan, dan sisi reseptor bagi hormon.

3.2 Saran
Mungkin inilah yang disajikan pada penulisan makalah ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah ini, karna penulis manusia yang adalah tempat salah dan dosa dan penulis juga butuh saran beserta kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari pada masa sebelumnya.