Sabtu, 28 September 2013

Peleburan Logam



Peleburan Logam
Peleburan logam adalah proses mecairkan logam pada temperatur tertentu dengan menggunakan energi panas yang di hasilkan oleh tungku. Tungku adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk melelehkan logam untuk pembuatan bagian mesin (casting) atau untuk memanaskan bahan serta mengubah bentuknya (misalnya rolling/penggulungan, penempaan) atau merubah sifat-sifatnya (perlakuan panas). Tungku yang paling banyak digunakan dalam pengecoran logam antara lain ada lima jenis yaitu; Tungku jenis kupola, tungku pengapian langsung, tungku krusibel, tungku busur listrik, dan tungku induksi.
Syarat – syarat yang di minta dari peleburan logam :
a.    Sebelum melakukan proses kerja yang pertama harus di perhatikan yaitu K3 (kesehatan dan keselamatan kerja).
b.  Membaca buku panduan, apa yang harus di perhatikan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Material pembentuk Tungku
c.  Memeriksa bagian bagian lokasi kerja, alat dan bahan yang di gunakan sebelum kerja.

1.                 Batu tahan api
Batu tahan api yang umum digunakan untuk dapur peleburan jenis crucible adalah batu tahan api yang memiliki sifat-sifat.
a.    Tidak melebur pada suhu yang relatif tinggi


b.    Sanggup menahan lanjutan panas yang tiba-tiba ketika terjadi pembebanan suhu
Bahan tahan api diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu golongan basa, asam, dan netral. Pemilihin ini tergantung pada jenis dapur apa yang akan digunakan.

Adapun bahan-bahan dari batu tahan api ini adalah
a.   bahan tahan api jenis asam
biasanya terdiri dari pasir silika dan tanah liat tahan api (fire clay). Silika adalah bentuk murni melebur pada suhu 1710°C. bahan tahan api ini terdiri dari hidrat alumunia silika (Al2O3, 2SiO2, 2H2O).
b.   bahan tahan api jenis basa
biasanya terdiri dari magnesia, clionie magnesia, dan dolomite magnesia. Bahan ini mempunyai titki lebur tinggi dan baik untuk mencegah korosi, bahan-bahan ini terdiri dari 20-30% MgO dan 70-80% Cliromite dolomite yang terdiri dari kalsium karbonat dan magnesia (CaCO3, MgCO3), Dolomite stabil yang terdiri dari CaCO3, SiO3, dan MgO adalah batu tahan api yang lebih baik dari pada dolomite biasa sehingga lebih tidak mudah retak.

Batu bata silika merupakan suatu refraktori yang mengandung paling sedikit 93 % SiO2. Bahan bakunya merupakan batu yang berkualitas. Batu bata silika berbagai kelas memiliki penggunaan yang luas dalam tungku pelelehan besi dan baja dan industri kaca. Sebagai tambahan terhadap refraktori jenis multi dengan titik fusi yang tinggi, sifat penting lainnya adalah ketahanannya yang tinggi terhadap kejutan panas (spalling) dan kerefraktoriannya. Sifat batu bata silika yang terkemuka adalah bahwa bahan ini tidak melunak pada beban tinggi sampai titik fusi terdekati. Sifat ini sangat berlawanan dengan beberapa refraktori lainnya, contohnya bahan silikat alumina, yang mulai berfusi dan retak pada suhu jauh lebih rendah dari suhu fusinya. Keuntungan lainnya adalah tahanan flux dan stag, stabilitas volum dan tahanan spalling tinggi.
2.         Semen tahan api
Semen merupakan salah satu bahan perekat yang jika dicampur dengan air mampu mengikat bahan-bahan padat seperti pasir dan batu menjadi suatu kesatuan kompak. Sifat pengikatan semen ditentukan oleh susunan kimia yang dikandungnya. Adapun bahan utama yang dikandung semen adalah kapur (CaO), silikat (SiO2), alumunia (Al2O3), ferro oksida (Fe2O3), magnesit (MgO), serta oksida lain dalam jumlah kecil. Bahan pengikat berfungi untuk mengikat batu bata tahan api, serta untuk menutup celah yang terjadi dari penyusunan batu bata. Bahan pengikat yang dipakai ini adalah semen tahan api yang juga dapat menambah ketahanan bahan tahan api terhadap suhu tinggi.
Refraktori semen tahan api, seperti batu bata tahan api, semen tahan api silica dan refraktori tanah liat alumunium dengan kandungan silika (SiO2) yang bervariasi sampai mencapai 78% dan kandungan Al2O3 sampai mencapai 44%. Tabel 2.1 memperlihatkan bahwa titik leleh (PCE) batu bata tahan api berkurang dengan meningkatnya bahan pencemar dan menurunkan Al2O3. Bahan ini seringkali digunakan dalam tungku, kiln dan kompor sebab bahan tersebut tersedia banyak dan relatif tidak.



Dampak yang ditimbulkan pada pengecoran, bila peleburan logam tidak ditangani dengan baik :
a. Sifat fisis, mekanik, dan sifat lain tidak sesuai dengan standar yang kita inginkan sehingga hasil coran tidak sempurna.
b.  Sifat mampu bentuk dari hasil coran tidak memenuhi standar.
c.  Benda coran yang di hasilkan bisa rusak.
 Kesimpulan dari peleburan logam :
a. Peleburan logam adalah proses mecairkan logam pada temperatur tertentu dengan menggunakan energi panas yang di hasilkan oleh tungku
b. Fungsi Peleburan logam dalam pengecoran adalah proses mecairkan logam untuk di buat benda coran dengan menggunakan tungku dimana tungku yang di gunakan menghasilkan energi panas. Dalam pengecoran, peleburan logam adalah tahap yang sangat berbahaya dan membutuhkan keterampilan dalam melakukan proses ini. Sehingga pada saat peleburan logam kita harus sangat memperhatikan keselamatan kerja yaitu penggunaan safety.
c. Material yang digunakan dalam pembuatan tungku adalah batu tahan api, semen tahan api, hidarsi semen.
d. Dampak yang di timbulkan pada pengecoran apabila peleburan logam tidak berhasil adalah kerugian dari semua pihak, mulai dari waktu, uang, logam yang akan di cairkan, dan lain lain
e. Teknik peleburan sangat berhubungan dengan pengetahuan logam, didalamnya memuat berbagai sifat pencampuran bahan paduan serta derajat pemanasan yang diperlukan untuk jenis logam yang diperlukan. Dalam pembahasan ini memuat berbagai dapur lebur yang umum dan dapat digunakan dalam proses pengecoran.


Tehnologi kami adalah:
- Perpaduan tehnologi inovatif Barat dan Timur yang ramah lingkungan, murah, effisien yang sudah teruji yang kami coba terapkan dalam lingkungan khusus daerah di Indonesia. Semua dari WASTE (sisa-2 logam) sampai bahan bakar inovatif, murah seperti Sisa Minyak Goreng, Olie Bekas, Briket Waste lainnya demi mencapai tingkat biaya operasional yang paling minimal yang bisa disesuaikan dengan sumber bahan bakar daerah.
- Bahan dasar peleburan adalah semua jenis sisa logam ( waste steel) seperti Besi (Fe), Aluminium (Al), Tembaga (cr-copper) dll dan berbahan bakar waste pula. Atau ORE bahan tambang di daerah.
-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar