TUGAS KIMIA
“makalah
mengenai lipid”
D
I
S
U
S
U
N
OLEh
SUKRI SAPUTRA
KELAS Xii TAB 2
SMK N 1 MINAS
Tahun pelajaran : 2015 - 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu
kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia, dan
sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Untuk memberikan definisi
yang jelas tentang lipid sangat sukar, karena sifat kimia dan biologinya
berbeda-beda. Walaupun demikian para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan
senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam
satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah:
- Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu
atau lebih dari satu pelarut organik misalnya ester, aseton, kloroform,
benzena, yang sering disebut “pelarut lemak”.
- Ada hubungan dengan asam-asam lemak atau
esternya.
- Mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk
hidup.
Jadi berdasarkan pada sifat fisika, lipid
dapat diperoleh dari hewan dan tumbuhandengan cara ekstraksi menggunakan
alkohol panas, eter atau pelarut lemak lainnya. Jaringan bawah kulit disekitar
perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid.
2. Tujuan
Untuk
mengetahui pengertian lipid dan pengggolongannya berdasarkan struktur dan
karekteristik non polar, berdasarkan hasil hidrolisisnya, berdasarkan gugus
polar dan non polarnya serta struktur kimianya. Termasuk didalamnya mengetahui
sifat dan fungsi dari lipid tersebut.
3. Rumusan Masalah
ü Apa yang dimaksud dengan lipid ?
ü Apa saja fungsi lipid ?
ü Apa saja sifat lipid ?
ü Apa saja penggolongan lipid ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lipid
Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut didalam
air, namun dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar,
seperti kloroform, atau eter.
Istilah lipid kadang-kadang diartikan sama dengan
lemak, dan yang dikenal sebagai bahan makanan adalah mentega, minyak tumbuhan,
minyak daging sapi, kulit ayam, lemak yang terdapat dalam susu, kuning telur,
daging, kacang-kacangan dan lain-lain.
2.2 Fungsi Lipid
Secara umum dapat dikatakan bahwa lipid bagi manusia berfungsi sebagai :
- Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
- Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen
struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein
demi menjalankan aliran air, ion, dan molekul air, keluar dan masuk sel.
- Menopang fungsi senyawa organik sebagai
penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid hormon serta
kelenjar empedu.
- Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E, K yang
berguna untuk proses biologis.
- Sebagai penahan goncangan demi melindungi organ
vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
Fungsi lipid secara medis :
- Komponen membran sel
- Pelindung dinding sel
- Penyekat panas / insulator
- Sumber simpanan energi
- Pelarut vitamin ADEK
- Komponen hormon
2.3 Sifat Lipid
- Tidak larut didalm air
- Larut didalam pelarut organik seperti benzena,
eter, aseton, kloroform, dan karbontetraklorida.
- Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen, kadang-kadang juga mengandung nitrogen dan fosfor.
- Bila terhidrolisis akan menghasilkan asam lemak.
- Berperan dalm metabolisme tumbuhan dan hewan.
2.4 Penggolongan Lipid
Lipid berdasarkan struktur dan karakteristik non polar
:
- Lemak (fat)
- Lilin
- Fosfolipid
- Lipoprotein
- Glikolipid
- Spingolipid
- Vitamin
- Eikosanoat
- Steroid
Lipid berdasarkan hasil hidrolisinya:
- Lipid sederhana adalah yaitu ester asam lemak
dengan berbagi alkohol, misalnya: minyak dan lemak.
- Lipid majemuk atau kompleks adalah ester asam
lemak yang mempunyai gugus tambahan, misalnya: fosfolipid dan glikolipid
- Derivat lipid adalah senyawa yang dihasilkan oleh
nproses hidrolisis lipid, misalnya: sterol (kolesterol dan fitosterol)
Lipid berdasarkan gugus polar dan non polar:
- Lipid non polar ( lipid netral ) adalah lipid
yang mengandung gugus non polar, contoh: kelompok lemak (fat)
Berfungsi: berperan dalm metabolisme sebagi cadangan
energi.
- Lipd yang mengandung gugus polar dan non polar,
contoh: fosfolipid
Berfungsi : berperan dalm membran sel dan organel
untuk melindungi isi sel dan organel sel untuk melindungi isi sel dan organel
sel dari lingkungan luar sel.
Lipid berdasarkan struktur kimianya:
Ü. Triasilgliserol
Ü. Fosfogliserol
Ü. Fosfatidiletanoalamin
Ü. Fosfatidilserin
Ü. Fosfatidilinositol
Ü. Kardiolipin
Ü. Spingolipida
Ü. Spingomielin
Ü. Serebrosida
Ü. Gangliosida
Ü. Sterol dan
ester asam lemaknya
2.4.1 Asam Lemak adalah Komponen Unit Pembangun
Hampir Semua Lipid
Asam lemak
merupakan komponen unit pembangun yang khas pada kebanyakan lipid. Asam lemak
adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai
24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar
yang panjang, yang menyebabkan kebanyakan lipid tidak larut didalam air dan
tampak berminyak atau berlemak. Asam lemak tidak terdapat secara bebas atau
berbentuk tunggal di dalam sel atau jaringan, tetapi terdapat dalm bentuk yang
terikat secara kovalen pada berbagai kelas lipid yang berbeda,asam lemak dapt
dibebaskan dari ikatan ini oleh hidrolisis kimia atau enzimatik.
Hampir semua asam lemak di alam memiliki jumlah atom
karbon yang genap, asam-asam lemak dengan jumlah 16 dan 18 karbon adalah yang
paling dominan. Ekor hidrokarbon yang panjang mungkin jenuh sepenuhnya, yaitu
hanya mengandung ikatan tunggal, atau bagian ini mungkin bersifat tidak jenuh,
dengan satu ikatan ganda. Pada kebanyakan asam lemak tidak jenuh,terdapat iktan
ganda.
Ikatan ganda hampir semua asam lemak tidak jenuh yang
ada di alam berada dalam konfigurasi cis, yang menghasilkan suatu lekukan kaku
pada rantai alifatik. Asam lemak jenuh dari C12 sampai C24 bersifat padat, mempunyai konsistensi lilin.
Asam lemak tak jenuh sebaliknya, bersifat cairan berminyak pada suhu tubuh.
Asam lemak yang umumnya dijumpai bersifat tidak larut
di dalm air, tetapi dapat terdispersi menjadi misel didalam NaOH atau KOH encer
yang mengubah asam lemak menjadi sabun, nama yang diberikan bagi garam asam
lemak. Sabun terutama adalah suatu campuran garam potasium asam lemak.
Sabun K+ atau Na+ bersifat ampifatik mengionnya gugus karboksil
menyusun bagian kepala yang bersifat polar dan bagian rantai hidrokarbonnya
merupakan ujung nonpolar. Sabun K+ dan Na+ mempunyai sifat mengemulsikan senyawa
berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalm air. Ekor sabun yang bersifat
hidrofobik memanjang ke dalm tetes lemak, sedangkan kepala molekul sabun yang
bersifat polar menghadap ke air. Jadi, sabun memberikan mantel hidrofilik
mengelilingi tetes lemak, untuk membentuk dispersi atau emulsi yang halus.
Asam lemak terbagi menjadi 2, yaitu :
- Asam lemak jenuh ( Saturated ) : tidak membentuk
ikatan rangkap karbon-karbon pada hidrokarbon. Lemak jenuh kebanyakan
tidak baik bagi kesehatan.
Memilki ciri-ciri sebagai berikut :
ü Tidak memiliki ikatan rangkat karbon
ü Tidak dapat mengalami proses penambahan atom
hidrogen (hidrogenasi)
ü Notasi pada asam lemak jenuh misalkan asam
palmitat ( 16 : 0)
Menyatakan asam tersebut memilki 16 karbon dan tidak
ada ikatan rangkap karbon-karbon.
- Asam lemak tak jenuh ( Unsaturated ) : membentuk
ikatan rangkap karbon-karbon pada hidrokarbon. Lemak tak jenuh lebih
disukai, dikatakan lebih aman. Lemak ini tidak menimbulkan penyakit,
bahkan dapat dipergunakan untuk diet contoh bersumber dari buah-buahan.
Notasi asam lemak tidak jenuh misalnya oleat ( 18:1 ) menyatakan asam
tersebut memiliki 18 atom karbon dan 1 ikatan rangkap karbon.
Berdasarkan jumlah ikatan rangkap karbon-karbon dapat
dibagi 2 :
- Asam lemak monoenoat (Monounsaturated fatty
acid atau MUFA) memiliki 1 ikatan rangkap karbon-karbon.
- Asam lemak polienoat (Polyunsaturated fatty acid
atau PUFA) memiliki ikatan karbon lebih dari 1.
2.4.2 Triasilgliserol
- Triasilgliserol adalah ester asam lemak dari
gliserol
Triasilgliserol adalah ester dari alkohol gliserol
dengan tiga molekul asam lemak. Triasilgliserol adalah komponen utama dari
lemak penyimpan atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya
tidak dijumpai pada membran. Triasilgliserol adalah molekul hidrofobik
nonpolar, karena molekul ini tidak mengandung muatan listrik atau gugus
fungsional dengan polaritas tinggi. Triasilgliserol yang terdapat di alam
bersifat tidak larut didalam air, namun mudah larut dalam pelarut non polar,
seperti kloroform, benzena atau eter yang sering digunakan untuk ekstraksi
lemak dari jaringan.
Senyawa yang mengandung satu jenis asam lemak pada
ketiga posisi disebut triasilgliserol sederhana, contohnya asam stearat, asam
palmitat, dan asam oleat. Triasilgliserol yang mengandung dua atau lebih asam
lemak yang berbeda di sebut triasilgliserol campuran, contohnya kebanyakan
lemak alami, seperti minyak olive, mentega dan lemak makanan lainnya merupakan
campuran dari triasilgliserol sederhana dan campuran yang mengandung berbagai
jenis sam lemak yang berbeda dalam panjang rantai dan derajat kejenuhan.
- Triasilgliserol adalah Lipida Penyimpan
Triasilgliserol terutama berfungsi sebagai lemak
penyimpan. Pada hampir semua hewan dan tumbuhan, triasilgliserol terdapat
sebagi tetes minyak mikroskopi, terdispersi dan teremulsi di dalam sitosol
dengan halus. Pada adiposit atau sel lemak, yaitu hewan sel khusus pada
jaringan pengikat hewan, sejumlah triasilgliserol disimpan sebagi tetes lemak,
yang hampir mengisi seluruh volume sel.
Pada beberapa hewan, triasilgliserol yang tersimpan di
bawah kulit mempunyai fungsi ganda, keduanya adalah sebagai depot penyimpan
energi yang penting dan sebagai insulasi terhadap suhu yang amat rendah.
Misalnya anjing laut, burung pinguin yang berdarah panas lainnya, terisi penuh
dengan triasilgliserol.
Triasilgliserol yang banyak mengandung mengandung asam
lemak jenuh, berbentuk padat pada suhu ruang serta memiliki titik cair yang
tinggi di sebut “lemak”. Sedangkan triasilgliserol yang banyak mengandung asam
lemak tidak jenuh, berbentuk cair pada suhu ruang serta memilki titik cair yang
rendah disebut “minyak”.
Minyak atau lemak yang berasal dari hewan disebut
minyak/lemak hewani contohnya lemak yang terdapat pada jaringan adipose dan
sumsum tulang. Sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut minyak/lemak nabati
contohnya lemak yang terdapat pada buah-buahan, kacang-kacangan.
1. Lilin adalah
Ester Asam Lemak dengan Alkohol Berantai panjang
Lilin adalah
ester asam lemak berantai panjang yang jenuh dan tidak jenuh (mempunyai dari 14
sampai sebanyak 36 atom karbon ) dengan alkohol berantai panjang
(mempunyai atom karbon dari 16 sampai 22). Pada vertebrata, lilin disekresi
oleh kelenjar kulit sebagai kulit pelindung untuk membuat kulit bersifat
fleksibel, berminyak, dan tidak tembus air. Rambut, wol dan bulu juga dilapisi
oleh sekresi berlilin. Burung, terutama unggas yang berenang di air,
mengeluarkan lilin dari kelenjar penghiasnya, membuat bulu unggas bersifat
tidak lekat dengan air. Daun berbagai tumbuhan dilapisi oleh lapisan lilin
pelindung. Penampakan berkilat pada daun-daun trofik, misalnya daun “holly” dan
redodendron serta daun “ivy” beracun merupakan refleksi lapisan lilinnya.
2. Fosfolipid
adalah Komponen Utama Lipid Membran
Fosfolipid
mempunyai satu atau lebih gugus “kepala” dengan polaritas tinggi, selain
ekor hidrokarbonnya. Fosfolipid berfungsi terutama sebagai unsur struktural
membran dan tidak pernah disimpan dalam jumlah banyak. Seperti tersirat
di dalam namanya, golongan lipid ini mengandung fosfor dalam bentuk gugus asam
fosfat. Fosfat lipid utama yang ditemukan pada membran adalah fosfogliserida
yang mengandung dua molekul asam lemak yang berikatan ester dengan gugus hidroksil
pertama dan kedua pada gliserol.
Asam lemak yang banyak ditemukan di dalm
fosfogliserida memiliki 16 atau 18 atom karbon. Fosfogliserida mengalami
hidrolisis jika dipanaskan dengan asam atau basa untuk menghasilkan komponen
unit penyusunnya : asam lemak, gliserol, asam fosfat, dan alkohol pada bagian
kepala. Senyawa ini dapat juga dihidrolisa secara enzimatik oleh berbagai jenis
fosfolipase, yang mengkatalisa ikatan spesifik pada molekul fosfogliserol.
3. Spingolipid Juga
Merupakan Komponen Membran
Spingolipid
kelas kedua terbesar dari lipid membran, juga mempunyai kepala yang bersifat
polar dan dua ekor nonpolar, tetapi senyawa ini tidak mengandung gliserol.
Spingolipid tersusun atas satu molekul alkohol amino berantai panjang
spingosin, atau satu diantara turunannya, dan suatu alkohol polar pada bagian
kepala.
Spingosin adalah senyawa induk dari sejumlah alkohol amino berantai panjang
yang ditemukan pada berbagai spingolipid. Terdapat tiga subkelas spingolipid :
Spingomielin, serebrosida, dan gangliosida.
4. Steroid adalah
Lipida yang Tidak Tersabunkan dengan Fungsi Khusus
Sel juga
mengandung lipid yang tidak tersabunkan,yang tidak mengandung asam lemak dan
karenannya tidak dapat terbentuk sabun. Steroid adalah molekul kompleks yang
larut di dalam lemak dengan empat cincin yang saling bergabung. Steroid yang
paling banyak adalah sterol yang merupakan steroid alkohol. Kolestrol adalah
sterol utama pada jaringan hewan.
5. Lipoprotein
Menggabungkan Sifat-sifat Lipida dan Protein
Beberapa
lipid berikatan dengan protein spesifik membentuk lipoprotein. Banyak bukti
yang menunjukkan bahwa kombinasi tingkat plasma yang tinggi dari lipoprotein
berdensitas amat rendah (VLDL = very low density lipoprotein ) dengan tingkat
yang rendah dari lipoprotein berdensitas tinggi ( HDL = high density
lipoprotein ) merupakan faktor penting penyebab aterosklerosis, pembentukkan
deposit tebal dari kolesterol dan senyawa ester turunannya pada permukaan
sebelah dalam dari pembuluh darah. Aterosklerosis segara menimbulkan kelumpuhan
dan serangan infarksi koroner, yang diakibatkan oleh terganggunya aliran darah
melalui pembuluh darah yang tersumbat, pada otak dan jantung secara
berturut-turut.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lipida
adalah komponen sel yang bersifat berminyak atau berlemak, dan tidak larut
didalam air, yang dapat diestrak dengan larut nonpolar. Beberapa lipid
berfungsi sebagai komponen struktural membran, yang lain sebagai bentuk
penyimpan bahan bakar. Asam lemak, yang merupakan komponen berlemak dari lipid,
biasanya memiliki jumlah atom karbon yang genap, yang paling banyak dijumpai
memiliki 16 atau 18 atom karbon. Asam lemak dapat bersifat jenuh atau tidak
jenuh. Garam sodium atau potasium dari asam lemak disebut sabun.
Triasilgliserol mengandung 3 molekul asam lemak yang berikatan ester dengan
ketiga gugus hidroksil dari gliserol. Triasilgliserol sederhana mengandung
hanya satu jenis asam lemak, triasilgliserol campuran mengandung sedikitnya dua
jenis yang berbeda. Triasilgliserol terutama adalah lemak penyimpan.
Lipid polar, yang memiliki kepala bersifat polar dan
ekor nonpolar merupakan komponen utama membran . Yang paling banyak adalah
fosfogliserida, yang mengandung dua molekul asam lemak yang berkaitan ester
dengan kedua gugus hidroksil bebas dari gliserol 3-fosfat dan karbon alkohol
yang kedua, yaitu gugus pada bagian kepalanya, berkaitan ester dengan asam
fosfat.Fosfogliserida berbeda didalam struktur gugus kepala.Fosfogliserida yang
paling banyak dijumpai adalah fosfatidiletanolamin dan fosfatidilkolin. Kepala
yang bersifat polar pada fosfogliserida membawa muatan listrik pada pH di
sekitar 7.Spingolipid juga merupakn komponen membran mengandung basa spingosin,
tetapi tidak mengandung gliserol. Golongan spingomielin memiliki dua rantai
hidrokarbon panjang selain komponen assam fosfat dan kolinnya.Salah satu rantai
hidrokarbon di b erikan oleh asam lemak, dan yang lain, oleh spingosin yaitu
alkohol-amino alifatik yang berantai panjang. Kolesterol suatu senyawa sterol
merupakan prekurusor banyak senyawa steroid dan juga merupakan komponen membran
plasma yang penting.
Semua lipi polar memiliki kepala yang bersifat polar
dan bermuatan listrik,dan ekor hidrokarbon yang bersifat nonpolar, lipid ini secara
spontan membentuk misel, lapisan tunggal dan lapisan ganda, yang distabilkan
strukturnya oleh interaksi hidrofobik.lapisan ganda lipid polar berfungsi
sebagai intistruktural dari membran sel,yang juga mengandung berbagai jenis
protein,beberapa (protein ekstrinsik) pada permukaan membran dan yang lain
protein intrinsik pada bagian dalam struktur membran. Membran sel memiliki sisi
yang berlainan, dan juga mengandung gugus oligosakarida hidrofilik berasal dari
molekul glikoprotein dan glikolipida pada permukaan luar membran. Beberapa
diantara gugus oligosakarida ini memegang perana penting didalam pengenalan
antar sel dan merekatnya sel-sel tersebut, penggolongan jaringan, dan sisi
reseptor bagi hormon.
3.2 Saran
Mungkin inilah yang disajikan pada penulisan makalah
ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan dari
penulisan makalah ini, karna penulis manusia yang adalah tempat salah dan dosa
dan penulis juga butuh saran beserta kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk
masa depan yang lebih baik dari pada masa sebelumnya.
How to get to the Casino at Harrah's Resort - DRMCD
BalasHapusDirections to 천안 출장샵 Harrah's Resort – DORGANTIC CITY (MCD) 제주도 출장샵 with public transportation. The 제주 출장샵 following transit lines 충주 출장안마 have routes that 구리 출장샵 pass near